Kamis, 09 Juni 2011

TDW Mastery - Bagaimana Berhasil Menjadi True Business Owner

Salah  satu tes apakah “Business Owner” atau “Self-employee” yang memiliki business sesungguhnya adalah bila bisnis tadi kita tinggal satu tahun, bisnis tadi bertambah besar atau rugi, (bisakah anda meninggalkan bisnis anda selama satu tahun atau lebih dan saat kembali menemukannya lebih menguntungkan serta berjalan dengan baik daripada ketika anda pergi?).
•    Bagaimana bisnis kita berkembang dengan atau tanpa kita ?
Menurut Robert Kiyosaki untuk berhasil menjadi “Business Owner” diperlukan :
A. Pengendalian sistem
B. Kemampuan memimpin orang.
•    Banyak orang merasa bahwa yang paling penting adalah produk atau jasanya. Ini tidak mutlak benar.
•    Jutaan orang bisa membuat burger lebih enak dari Mc. Donald tapi hanya Mc. Donald yang mempunyai system yang telah menyajikan milyaran burger.
•    Menurut saya ada 3 sistem yang diperlukan untuk membuat perusahaan menjadi dahsyat :
1. Sistem sumber daya manusia termasuk pembinaan, reward dan punishmentnya.
2. Sistem kontrol (kontrol arus kas, kontrol kedisiplinan, kontrol keuangan , administrasi, dll).
3. Sistem marketingnya.

Sistem adalah urut-urutan kerja yang logis dan menghasilkan.
Untuk memilih orang-orang yang tepat menurut saya ada 3 kualitas yang diperlukan, yaitu :
1.    Passion
2.    Integrity
3.    Skill

Demikian dari Saya, Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih banyak lagi, Anda bisa mendapatkannya secara Gratis sebuah eBook TDW University – Business Session karya mentor Saya Tung Desem Waringin sebuah panduan untuk meningkatkan kekayaan Anda. Segera klik <a href="http://tdwmastery.com/bm/?id=40425">TDW Mastery</a>,
Anda bisa mendapatkannya di sini :
http://tdwmastery.com/bm/?id=40425

Rabu, 08 Juni 2011

memahami psikologi anak


Memahami Psikologi Anak

Berbicara masalah psikologi anak, Pakar Psikologi Perkembangan Erikson memfokuskan pada perkembangan psikososial sejak kecil hingga dewasa dalam delapan tahap.
Perlu diketahui, setiap orang akan melewati tahapan dan setiap tahapan akan mendapatkan pengalaman positif dan negatif. Kepribadian yang sehat akan diperoleh apabila seseorang dapat melewati krisis dalam tugas perkembangan dengan baik.
Pada teori psikologi anak, bayi memerlukan pengasuhan yang penuh cinta kasih sehingga ia merasakan aman. Ketidakkonsistenan dan penolakan pada masa bayi akan menimbulkan ketidak percayaan pada pengasuhnya berlanjut pada orang lain dan lingkungan yang lebih luas.
Pada masa usia dini, banyak hal yang membuatnya tertarik sehingga ingin selalu mencoba, meski terkadang pada hal yang berbahaya. Pada tahap ini orang dewasa harus memberikan dukungannya. Erikson mengingatkan bahwa pembatasan dan kritik yang berlebihan akan menyebabkan tumbuh rasa ragu terhadap kemampuan dirinya.
Penelitian tentang psikologi anak, yang berfokus pada bab kecerdasan, lebih jauh diungkapkan Gardner dengan konsep kecerdasan Jamak atau Multiple Intelegence (MI). Gardner mengidentifikasi kecerdasan sebagai kemampuan untuk menemukan dan mencari pemecahan masalah serta membentuk suatu produk yang mempunyai nilai dipandang dari budaya seseorang.
Ketujuh kecerdasan tersebut adalah : Linguistik, logika, matematika, spasial, kinestetik, musik, intrapersonal, interpersonal serta naturalis. Setiap orang mempunyai berbagai potensi tersebut. Masing-masing dapat dikembangkan pada tahap tertentu.
Tangisan Berjam-jam
Terkait psikologi anak, mungkin Anda akan menemukan anak Anda menangis selama berjam-jam. Kunci meredakan tangisan dan teriakan anak adalah bersikap tenang dan tidak perlu tergesa-gesa. Orangtua yang nampak gelisah atau memendam kemarahan tentu akan sulit menerima kondisi si kecil yang juga sedang tidak nyaman dengan tangisannya sendiri.
Anak membutuhkan figur yang tenang dan mampu mengendalikan emosinya. Kontrol emosi Anda akan membuat suatu ruang toleransi apapun reaksi tambahan yang akan dikeluarkan anak. Tangisan anak itu suara musik alam yang indah.
Menurut Hans Grothe, seorang psikolog perkembangan dari Jerman, sebenarnya tangisan dan teriakan tantrum anak ternyata tidak berkaitan dengan usia. Tak hanya anak berusia 2 tahun yang melakukannya, usia 3 atau 5 tahun pun kadang-kadang masih melakukannya.
frekuensi yang terbanyak adalah pada usia 2 tahun. Menurutnya, ada 3 kunci untuk meredakan tangisan anak yaitu ketenangan, ketenangan dan ketenangan. Tentu saja dalam tiga tataran yang berbeda-beda.
Kemampuan ini tidak begitu saja jatuh dari langit, melainkan para orangtua harus melatih dan belajar melihat reaksi anak. Inilah perlunya orang tua memahami ilmu psikologi anak.
Perlu dipahami, menjadi orangtua sebenarnya seperti seorang peneliti di laboratorium. Mencoba sebuah formula pola asuh, memecahkan masalah sesuai dengan budayanya serta kemudian melihat reaksi yang terjadi dengan dicobakan formulanya.
Apabila tidak cocok dan reaksi buruk, maka harus dicobakan formula yang lain sampai cocok. Dan biasanya formula yang cocok untuk satu anak belum tentu cocok untuk anak yang lainnya.
Jadi berlatih dan belajar menjadi peneliti adalah tugas orang tua agar sukses mendidik anak-anaknya. Anda akan mempelajari tentang psikologi anak yang tidak ada habisnya.

5 Cara Berkomunikasi Yang Baik Kepada Anak

5 Cara Berkomunikasi Yang Baik Kepada Anak



5 Cara Berkomunikasi Yang Baik Kepada Anak
Sebagai orang tua, Anda harus memilih kalimat / kata yang tepat saat sedang berkomunikasi dengan si kecil. Terkadang komunikasi yang salah bisa berdampak buruk terhadap anak. Cobalah untuk menghindari cara bicara yang tidak baik untuk anak. Karena jika kita sebagai orang tua berbicara kepada anak dengan kata-kata yang tidak baik, maka anak kita akan mengikuti apa yang kita katakan. Karena daya otak anak lebih mudah di serap dan cepat tanggap.
Menurut Maggie Macaulay, MS ED pemilik Parenting Whole Heart, pemahaman yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak adalah salah satu kunci sukses untuk menghindari kesalahan pengasuhan.
Berikut ini 5 hal yang harus dihindari dalam berkomunikasi dengan anak :
1. Bersikap sopan terhadap anak
Jika Anda ingin meminta tolong kepada anak, sebaiknya berbicara dengan jelas dan sopan. Sebaiknya gunakan seperti kalimat “Nak, tolong  ambilkan minum untuk ibu “. Meminta pertolongan kepada anak juga dapat dilakukan dengan memberikan sesuatu yang membuat mereka terpacu untuk melakukannya.
2. Jangan memberi harapan kosong kepada anak
Bila anak memberikan pertanyaan kepada Anda yang mengharuskan untuk menjawab pertanyaan tersebut, tunjukkan komitmen dalam menjawab pertanyaan. Hindari kata ‘mungkin” untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh anak. Berikanlah anak jawaban yang pasti yaitu dengan mengajukan batas waktu untuk memenuhi permintaan anak. Seperti “mama akan membelikan kamu sepeda bulan depan ya “, karena dengan jawaban yang pasti tersebut akan dicontoh oleh anak dalam  mengambil keputusan.
3. Membedakan perintah kepada setiap anak
jika Anda ingin memberikan perintah kepada anak untuk melakukan sesuatu dengan cepat, jangan menyamakan perintah tersebut pada semua golongan usia anak, karena yang akan terjadi mereka akan salah mengartikanya. Anda perlu mendefinisikan lebih jelas kepada anak diusia kurang dari 6 tahun untuk menyuruhnya lebih cepat, seperti “waktunya lima menit lagi ya”.
4. Menyelesaikan masalah dengan cara efektif
Jika Anda sudah mulai kehilangan kesabaran terhadap anak, sangat mudah untuk menyuruhnya pergi kembali ke kamarnya agar situasi tidak semakin memburuk. Tetapi menurut Macaulay, tindakan seperti itu tidak akan efektif karena anak Anda tidak akan merenungkan dan memperbaiki kesalahannya. Macaulay menyarankan sebaiknya menyelesaikan masalah tersebut dengan anak.
5. Hindari mengulang perintah kepada anak
Ketika Anda meminta pertolongan kepada anak, hindari memintanya berulang-ulang yang berakibat anak akan enggan untuk melakukan apa yang Anda perintahkan. Berilah peringatan kepada anak untuk melakukan perintah dengan satu kali ucapan agar anak merasa nyaman untuk melakukan perintah Anda.
Berkomunikasi lah terhadap anak dengan baik, karena itu semua akan memberikan anak lebih baik untuk masa depannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda !!!